31/03/2024

Hati-hati

Kemarin, salah satu tetangga bercerita tentang adanya kabar yang memprihatinkan. Salah satu tetangga kami menjadi korban copet saat beliau berbelanja jajanan. Lalu cerita itu merembet pada cerita adanya korban-korban kejahatan lain seperti tidak amannya ibu-ibu memakai kalung emas menyapu di halamannya sendiri, serta adanya curanmor. Mereka bilang, "Mendekati lebaran, banyak maling berkeliaran." 

Sebenarnya, sikap 'hati-hati' tidak hanya perlu kita lakukan untuk menjaga harta benda kita, tapi juga pada aktivitas kita menjelang berakhirnya ramadan. Lihat saja tantangan menjelang akhir ramadan yang datang bertubi-tubi, mulai adanya ajakan bukber (buka bersama), hingga promo sale mall dan supermarket.

Saya merasa beruntung sejauh ini hanya ikut bukber satu kali, itupun di sekolah dan masih bisa langsung pulang tanpa berlama-lama di tempat. Ketika ada tawaran bukber rekan alumni kuliah di grup, saya diam saja memilih abstain. Saya biarkan wacana tetap menjadi wacana karena menyetujui adanya bukber sama dengan menawarkan diri untuk meng-handle acara itu. Perlu diingat, bila bukber diadakan di rumah salah satu dari kami, perlu saling bantu untuk menyiapkan tempat sebelum mulai sampai membersihkan sisa-sisa pertemuan, dan jelas saja itu perlu tenaga. Sedangkan kenyataannya tidak semua rekan berkenan melakukan hal itu. Bila memilih tempat lain (misal food court atau tempat makan umum) pun perlu dipertimbangkan jumlah yang ikut, kondisi ramah anak, dan tentu saja akses tempat sholat harus memenuhi kebutuhan kami yang rata-rata sangat concern tentang ketepatan waktu sholat dan kenyamanannya. Yang lebih penting lagi, akan bingung pilih hari. Pilihan-pilihan dan pertimbangan itulah yang membuat bukber hanyalah wacana tanpa ada orang yang menawarkan diri untuk mengkoordinir acara, sebagian besar lebih suka bilang "manut saja wis". Jadilah ramadan saya kali ini amat minim bukber di luar rumah.

Selain bukber, promo mall dan supermarket sebenarnya menarik. Tanpa promo pun sebenarnya mall menarik, lebih-lebih ketika saya menyadari bahwa saya sudah jarang ke mall. Sayangnya, mengunjungi mall di siang hari bukanlah saran yang menarik karena masih puasa. Pergi ke mall saat malam hari pun juga bukan rekomendasi yang tepat. Apalagi saat menjelang ramadan berakhir. Memang akan ada banyak orang dan mall bakal ramai di saat sepuluh malam terakhir ramadan untuk mempersiapkan lebaran. Akan tetapi... disitulah ujiannya, apakah kita akan konsisten memaksimalkan ibadah menjelang berakhirnya ramadan? Atau.... berjalan-jalan demi menyambut Idul Fitri dapat membuat hati lebih berbahagia?

Selamat memilih apa yang membuat hati kalian bahagia. 😊 

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kesan dan pesan nya. Jangan kapok dan sungkan untuk berkunjung kembali :)