sumber gambar |
Bacaan fiksi terlihat lebih
menarik daripada bacaan nonfiksi. Tengok saja para pembaca buku di Instagram atau
bookstagrammer , mereka lebih sering memposting buku bergenre
fiksi daripada nonfiksi. Entah itu bacaan bertema petualangan, fantasi,
misteri, atau jenis lainnya. Cerita rekaan di luar kehidupan nyata – atau mirip
kehidupan nyata – nampaknya bisa menarik banyak pembaca dibandingkan paparan
teks yang menjemukan dalam buku-buku nonfiksi. Pun tidak sedikit pembaca yang
menjadikan bacaan fiksi untuk rehat dari kesibukan sehari-hari.
Kemudian, apakah pelarian
pembaca ke dunia ‘tak sebenarnya’ dalam cerita-cerita fiksi ini tidak
bermanfaat? Perlu studi lebih lanjut untuk membahas ini. Apalagi ketika pendapat
saya tentang bacaan fiksi tidak bermanfaat bukanlah sesuatu yang bisa
dibenarkan. Ada beberapa orang meyakinkan saya bahwa bacaan fiksi mampu
mengasah imajinasi atau kemampuan pada otak kanan manusia. Sebagian lagi berujar
bahwa dengan membaca cerita fiksi, kegiatan ini bisa memperkaya kosa kata
pembacanya, belajar mengetahui alur dan keruntutan cerita, serta dapat
mengambil pelajaran tertentu dari cerita. Tentu, pembaca perlu melahap banyak
buku terlebih dahulu untuk mengambil manfaat yang terakhir.