13/03/2024

Bahasa cinta seseorang

Hai, hari ramadan ketiga di sini. Suhu di sini cukup dingin dengan intensitas hujan yang semakin sering. Setelah rekan kerja di sekitar saya sembuh dari flu, tibalah giliran saya. Flu saya seperti biasa, rasa tidak enak di badan plus batuk pilek, padahal saya tidak sedang perjalanan jauh kemana-mana. Batuk saya ini bisa membuat para pendengarnya merasa prihatin.😅

Berikut ini adalah segelas minuman yang sepertinya bisa melegakan ketidaknyamanan tenggorokan. Tentu, itu masih dugaan... bukan pernyataan dari saya. Baru kali ini saya akan mencicipi minuman ini. Itupun saat berbuka sekitar setengah jam nanti. Yup, ini adalah jenis minuman baru yang berasal dari resep di facebook.

secangkir perhatian

Gelas itu saya isi dengan buah pir yang sudah direbus dengan segelas air dan sebatang kayu manis. Ya, saya hanya memindahkan rebusan buah itu dari panci ke dalam sebuah gelas tanpa ikut merebus sebelumnya. Ibu saya lah yang merebuskan itu untuk minuman berbuka agar batuk saya mereda.

Saya menyadari, rebusan buah pir itulah salah satu bentuk bahasa cinta beliau kepada saya. Beliau "merebuskan", mempraktikkan suatu resep baru dengan tujuan agar saya sehat. Saya menyimpulkan jenis bahasa cinta beliau lebih ke tindakan. Kalau dibilang bahasa cintanya berupa kata-kata affirmasi, saya kira beliau lebih ke 'tindakan melakukan sesuatu'. Bahkan kalau saya amati, di antara kami berempat, beliau lah yang paling cak cek wat wet saat melakukan sesuatu, saat kondisi badannya sehat. Ada saja yang dilakukan. Saya saja tidak bisa menandingi ketangkasannya saat beliau sedang ingin melakukan sesuatu dan dalam kondisi sehat.😁

Kira-kira bagaimana dengan bahasa cinta ibu-ibu yang lain? Saya kira tiap ibu punya bahasa cinta yang berbeda. Apapun bentuknya, mari dekatkan diri dengan ibu ... berikan apresiasi sebaik-baiknya pada ibu kita semaksimal mungkin. 😊

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kesan dan pesan nya. Jangan kapok dan sungkan untuk berkunjung kembali :)