19/03/2024

Remind me

Akhir-akhir ini saya agak takut menjanjikan sesuatu karena mudah lupa. Bila saya menjanjikan sesuatu pada murid saya, misal saya akan menunjukkan daftar alamat blog dari warga kelas tertentu agar mereka mudah mengakses blog mereka... saya meminta salah satu dari mereka mengingatkan saya lewat wa agar saya teringat dan mencarikan data mereka. Bila tidak begitu, saya bisa lupa dan mereka kecewa menunggu daftar alamat yang tak kunjung saya kirim. 

Begitu juga di kehidupan ini, bila suatu hari nanti saya lupa akan sesuatu penting... saya tetap berharap ada orang-orang yang berkenan mengingatkan saya tentang apa-apa yang penting. Bahkan bila seseorang atau lebih merasa saya adalah orang yang mereka anggap penting, mereka tetap berkenan menyapa dimanapun saya berada.

18/03/2024

Ngeri

Sabtu kemarin, saya memperolah bingkisan lebaran dari pihak sekolah. Senang? Tentu saja saya senang, siapa tidak senang dapat minyak goreng, gula, teh, biskuit, sekaleng kental manis, dll. Barang-barang itu juga bisa menyenangkan orangtua saya di rumah. Semacam mendapat hadiah sebelum lebaran. Padahal ramadan masih dapat semingguan.😄

Saat mengamati baik-baik produk-produk yang ada dalam bingkisan, ada rasa tidak nyaman saat mendapati merk beberapa produk yang saya peroleh pernah terpampang sebagai produk yang perusahaannya berafiliasi dengan pihak zionis. Memang produk-produk tersebut di pasaran sedang jatuh harganya, dan bisa jadi .... rekan-rekan yang berbelanja produk untuk bingkisan melihat peluang itu untuk membelanjakan sejumlah uang agar mendapat banyak barang. 😕

Yah, rasa menerima bingkisan itu tidaklah bisa digambarkan dengan jelas. Antara senang tapi ngeri. Memang barang itu adalah pemberian, hanya saja ... tetap terasa kengeriannya.


17/03/2024

Cabe

Beberapa jam yang lalu, saya beserta kedua orangtua saya pergi ke pasar. Walaupun tidak dijadwalkan sebagai family time (tanpa adik dan ipar), sebisa mungkin setiap akhir pekan sehabis shubuh kami gunakan untuk bersama-sama ke pasar. Letak Pasar Gedangan memang tidak terlalu dekat dengan rumah kami, tapi sekian tahun tinggal di sini... kami lebih memilih mengunjungi Pasar Gedangan dibandingkan Pasar Sukodono. Jarak menuju Pasar Gedangan ke rumah kami kira-kira setengah perjalanan dari jarak tempat saya mengajar ke rumah kami. Jadi, seminggu sekali dipandang waktu yang cukup untuk me-restock kebutuhan sayur dan lauk.

Seperti biasa, saat berbelanja saya dan ibu saya akan berpencar menuju penjuru pasar yang berbeda untuk membeli kebutuhan yang sudah direncanakan agar efisien, ayah saya tetap stay di dalam kendaraan. Setelah salah satu dari kami selesai dan menuju kendaraan, barulah ayah saya keluar dan berjalan-jalan bila ingin membeli sesuatu.

Setelah berkumpul dalam kendaraan dan menuju perjalanan pulang, ibu saya bercerita, "Lombok e murah, sepuluh ewu wes oleh lombok gede lombok cilik." Kemudian saya bertanya, "Ditimbang ta ancen tuku 10ewu?" Lalu ibu saya menyahut,"Tuku seprapat kilo."

Memang kali ini, harga cabe terhitung murah. Pembicaraan sepele tersebut merembet ke perkiraan beberapa waktu yang akan datang. Intinya, kami mempertimbangkan bahwa harga cabe akan meroket saat mendekati lebaran... kira-kira 3 minggu lagi. Itu baru perkiraan harga cabe, belum lagi teman-temannya cabe, mereka bakal kompak seiya sekata menangis dan tertawa bersama. Belum lagi harga barang-barang (kue/minyak/gula dll) yang bisa dijadikan hadiah untuk sanak kerabat saat bersilaturrahim di waktu Idul Fitri. Perkara ini mari dipikir nanti saja. 😅

Selamat berakhir pekan, mungkin ada sebagian keluarga yang memutuskan berjalan-jalan... tapi saya hanya akan memanfaatkan waktu akhir pekan ini untuk rebahan dan mengisi rapot sisipan. 😄

16/03/2024

Write-reread-rewrite

Saat saya memutuskan untuk mengurangi akses pembaca lain ke blog ini, -- kecuali bagi pembaca yang pernah berkunjung kemari lalu mempunyai cara untuk balik ke sini -- saya lebih memanfaatkan blog ini untuk sarana belajar menyusun kata. Dalam artian, saya berupaya menuliskan apa yang terpikir dan terlihat menarik secepat mungkin di sini supaya tidak memenuhi kepala. Efeknya, kualitas tulisan saya tidak bisa terjamin akan bermanfaat bagi pembaca yang ke sini. Andai betul ada pembaca yang benar datang kemari bukan karena spam atau pihak tertentu bawaan google, saya minta maaf ya... saya tidak menerapkan "kualitas berbagi manfaat" sejak awal tahun 2024. Misi saya kali ini menghidupkan blog dan (kalau bisa) menuliskan sesuatu sehari satu tulisan. Bisa saja itu tentang kenangan, hal receh, reaksi atas postingan orang, atau hal yang saya anggap serius. Pokoknya random. Saya tidak mengincar publikasi ilmiah atau populer dalam waktu dekat, tapi saya dipercaya untuk mendampingi murid-murid menulis (baik itu GLS, atau kegiatan ekstra KIR). Tentu, menjadi pendamping kegiatan menulis tidak pernah saya impikan sebelumnya. Yang artinya... tidak pernah mimpi terlibat sebagai pendamping menulis, bukan berarti saya boleh mengabaikan dan tidak menjaga atau malas melatih skill di bidang menulis. Justru karena mendapat amanah, saya perlu konsisten melatih diri. Mohon dukung saya.🙏

Seperti judul tulisan ini contohnya, write-reread-rewrite saya lakukan setelah saya memosting tulisan-tulisan di blog ini. Salah satunya pada tulisan yang saya post tadi pagi. Sekitar pulang kerja dan saya baca ulang, rasanya ada yang janggal dan typo di beberapa tempat. Akhirnya saya rewrite pada bagian tertentu yang terasa janggal setelah saya baca kembali. Begitu juga pada postingan lama, tidak jarang sebagian besar saya tarik dari publikasi atau akses umum karena terasa oversharing atau topik itu terlalu ngga penting untuk bisa dibaca pengunjung blog. Saya bisa malu juga perkara tulisan, ngga hanya malu saat ingin menyapa orang yang ditaksir. Ea.. umur berapa saya kek remaja aja? 😀

Oke, sekian klarifikasi penting-ngga penting kali ini. Azan Maghrib sudah berkumandang dari masjid di luar sana... selamat berbuka dan melanjutkan rangkaian ibadah lainnya. 


Berhenti atau lanjut?

Baru saja saya mengakses instagram dan terantuk pada satu postingan di feed tentang ajakan untuk menonton instagram live bedah buku yang membahas tentang istilah "Berhenti atau lanjut?" Istilah ini menggelitik saya untuk menulis di sini --padahal beberapa menit lagi saya harus bergegas dan bersiap berangkat kerja-- karena saya teringat pernah berada di fase itu beberapa waktu yang lalu. Waktu saya menempuh studi saya yang paling akhir. Teruntuk rekan-rekan saya di dunia nyata, mereka pasti tahu studi yang saya ambil terakhir kali tidaklah semulus jalan tol. Ada masa saya pun merasa 'apakah saya bisa lulus', yang akhirnya alhamdulillah saya bisa lulus dengan jalan berganti dua pembimbing terlebih dahulu, dan sangat mensupport agar menyelesaikan apa yang sudah saya jalani saat itu.

Yang saya ingat dari salah satu pembimbing 'baru' saya kurang lebih begini, "Berperang sampai akhir, atau mati di tengah pertempuran. Selesaikan, lulus, lalu Anda mau santet dosen-dosen yang mempersulit Anda itu terserah Anda!" Kemudian ada lagi, "Bayangkan 10 tahun dari sekarang, Anda duduk-duduk dengan anak di sore hari. Lalu tiba-tiba teringat studi Anda di masa lalu... yang tinggal selangkah lagi tidak selesai. Apakah Anda yakin tidak muncul rasa menyesal dalam diri Anda? Saya yakin, dendam itu pasti ada!"
 

14/03/2024

Sehari tanpa HP

Pernah ngga membayangkan kalau hidup kita sehari-hari tanpa menggunakan HP sama sekali? Mudah atau sulit? Dengan sedikit malu saya menjawab agak sulit lepas dari HP.😁

Pagi ini, sesampai di labkom sekolah, saya menyadari tidak membawa benda kecil dan pintar itu. Padahal, saya memerlukan benda itu untuk presensi online. Alhamdulillah saya masih membawa laptop dan bisa melakukan presensi melalui browser yang terhubung internet. Kali ini, saya juga bersyukur bisa mengetikkan tulisan ini di ruang guru sambil menunggu jam pulang. Berupaya mengetikkan betapa tidak mudahnya lepas dari gadget pintar bernama smartphone dan laptop.😅

Tanpa saya sadari keberadaan 2 benda ini ternyata sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Bahkan setelah saya mengalokasikan waktu khusus untuk mengaji dan membaca buku dalam bentuk cetak. Nampaknya sebagian besar kegiatan saya yang lain teralihkan ke bentuk digital. Semisal, menentukan daftar to-do-list di Google Keep, lalu alarm sehari-hari di stel di HP, jadwal waktu sholat juga dipantau lewat HP kecuali memang sengaja menunggu waktu adzan, jepret-jepret foto untuk bahan review di tempat-tempat tertentu yang biasanya tidak direncanakan, dsb. Hal-hal demikian nyatanya sudah membuat saya menggunakan HP sebagai bagian yang tak terlepaskan dalam kehidupan sehari-hari.

Lalu, apakah saya sudah memaksimalkan HP ini dengan baik? Semoga. 😁

Selamat menanti jam berbuka beberapa jam lagi. Tetap semangat ya...

13/03/2024

Bahasa cinta seseorang

Hai, hari ramadan ketiga di sini. Suhu di sini cukup dingin dengan intensitas hujan yang semakin sering. Setelah rekan kerja di sekitar saya sembuh dari flu, tibalah giliran saya. Flu saya seperti biasa, rasa tidak enak di badan plus batuk pilek, padahal saya tidak sedang perjalanan jauh kemana-mana. Batuk saya ini bisa membuat para pendengarnya merasa prihatin.😅

Berikut ini adalah segelas minuman yang sepertinya bisa melegakan ketidaknyamanan tenggorokan. Tentu, itu masih dugaan... bukan pernyataan dari saya. Baru kali ini saya akan mencicipi minuman ini. Itupun saat berbuka sekitar setengah jam nanti. Yup, ini adalah jenis minuman baru yang berasal dari resep di facebook.

12/03/2024

Berlatih merasa cukup

Puasa merupakan aktivitas yang cocok untuk melatih diri merasa cukup. Semisal di tengah hari sekarang, atau nanti sore menjelang berbuka... pada era-era ramadan sebelumnya, tidak sekali saya pernah merasa ingin buka puasa dengan beberapa jenis makanan atau ingin minuman tertentu. Kenyataanya, setelah membeli atau membuat beberapa jajanan dan minumannya... saya hanya mampu mengonsumsi kurang dari perkiraan. Kejadian ini sering berulang sampai saya menyadari bahwa apa yang perlu saya makan/minum tidaklah sebanyak jumlah yang saya inginkan. Pernah juga sangat ingin makan/minum sesuatu, sampai berbuka pun keinginan itu tidak tercapai dan malah mengonsumsi apa yang ada... hasilnya juga saya tidak apa-apa. Saya bisa kenyang dan tidak lagi menginginkan hal yang tadinya sedang diinginkan. 

Saya tidak tahu manakah yang berperan atas munculnya rasa "tidak terjadi apa-apa" saat makan/minum sesuatu yang tidak saya inginkan sebelumnya. Entah itu karena efek puasa atau memang kebutuhan makan/minum terpenuhi walau tidak sesuai keinginan. Yang jelas, puasa .... saya yakini bisa dijadikan sebagai ajang untuk berlatih merasa cukup atas apa yang dipunya.

11/03/2024

Hari Pertama Ramadan

Alhamdulillah masih mendapat kemampuan untuk memulai awal ramadan di tahun ini. Seperti beberapa kali dalam hidup saya menjalani ramadan, kali ini pun masyarakat di Indonesia mengalami perbedaan awal puasa ramadan. Perbedaan yang menurut saya tidak lagi mengganggu saya karena pernah saya bahas di sini pada beberapa tahun yang lalu. Tentu saja waktu itu saya masih sangat muda, dan masih terasa sekali kejengkelan saya di tulisan itu tentang perbedaan awal-akhir ramadan yang ditetapkan pemerintah. Akhir-akhir ini saya lebih legowo untuk menerima perbedaan, lebih menerima bahwa sebagian masyarakat memegang prinsip pimpinan yang memutuskan bahwa ketinggian hilal yang dianggap awal ramadan adalah 3 derajat. Walaupun tentu saja, saya akan mendengar tuduhan oleh oknum tertentu yang mendukung pemerintah, bahwa saya dan sebagian masyarakat yang tidak mengawali ramadan seperti apa yang ditetapkan pemerintah sebagai umat yang tidak patuh atas keputusan pimpinan di negara. Wallahu A'lam Bishawab.

Kembali pada judul, hari ini bertepatan dengan hari libur nasional yaitu peringatan nyepi bagi umat hindu. Esok hari juga masih cuti bersama dan bertepatan dengan libur awal ramadan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Beberapa warga di sekolah saya beragama hindu dan merasa senang juga saat mengetahui ada tambahan libur untuk siswa/i sampai hari kamis. Tentu saja libur hari rabu-kamis hanya untuk seluruh siswa/i, gurunya sudah harus masuk kerja kembali.😅

Lalu apa kegiatan ramadan yang perlu dilakukan di tahun ini?

09/03/2024

Waktu Indonesia Rasan-rasan

Oke, kali ini saya akan rasan-rasan tentang beberapa hal. Masih ingat postingan saya berjudul Traffic yang aneh? Sebelum tulisan itu publish, blog ini dikunjungi oleh banyak pengunjung dari Israel. Saya tidak tau apakah wajar blog saya yang isinya biasa saja tidak membahas masalah serangan, bantuan kemanusiaan, atau bahkan boikot produk-produk berafiliasi dengan Israel membuat mereka datang ke sini. 

Sebelum kunjungan ratusan visitor dari negara tersebut, saya memosting tulisan berjudul DPK yang pada awalnya terdapat beberapa kata "Indonesia" lalu saya edit dengan kata WNI setelah adanya kunjungan tak terduga itu. Pertanyaannya adalah apakah kata "Indonesia" sangat sensitif dan mudah ditemui dalam google sebagai salah satu search engine populer? kenapa?

08/03/2024

Insomnia

Kemarin malam, setelah saya memosting review buku di instagram ... saya menyempatkan diri membuka dan scroolling bagian explore instagram sebentar. Beragam konten yang berbeda niche dengan jenis konten instagram saya jelas pengaruh dari orang-orang yang saya follow. Mulai hal lucu seperti kucing, masak-masak, hal receh ala jokes bapak-bapak, dan postingan tentang bagaimana membuat konten yang menarik. Bahkan tayangan travel umroh sampai beragam muthawif yang bikin konten juga ada. Pokoknya explore IG saya isinya macam-macam, itupun setelah hasil filteran selama beberapa kali. Hingga saya terantuk pada konten yang kurang lebih membahas, "Heran sama orang-orang yang bisa tidur awal, gimana caranya?"

Konten tersebut berwujud sebuah reels pendek seorang pemuda yang lagi menyetir sambil dilengkapi pertanyaan (kurang lebih) seperti yang saya tuliskan sebelumnya. Dia merasa tidur awal itu susah, dan pernah mencoba tidur awal malah berakhir tidur pada jam 2-3 dini hari. Tentu saya juga mengecek bagaimana komentar netijen. Hasilnya... luar biasa keras komen-komennya. Yang paling banyak 'likes' berasal dari komentar yang berbunyi kurang lebih.. "Belum menemukan tanggung jawab itu. Coba kalau sudah punya rasa tanggung jawab besok harus kerja jam 7, pasti malamnya harus dipaksa agar bisa tidur. ....dsb....saya lupa".

Kira-kira apakah pendapat komentator dengan jumlah pendukung terbanyak itu bernilai benar?

07/03/2024

Perkara nama

Beberapa waktu lalu, saya mengingatkan seorang siswi agar dia menyiapkan alamat gmail dan password-nya agar besok tidak terlalu lama berkutat saat sign-up pada sebuah web. Sayangnya, murid saya ini malah menanyakan tujuan saya menyuruhnya menyiapkan alamat gmail, dan tanpa sadar hanya saya jawab dengan dua kata singkat, "lihat grup". Saya merasa kesal karena siswi yang saya hubungi ini rupanya tidak memperhatikan grup kelas padahal sangat cepat merespon chat saya.

Chat semakin terasa tidak wajar saat dia menjawab, "Bu, di grup tidak ada info apa-apa." Yang kemudian entah mengapa kalimat itu membuat saya mengamati namanya baik-baik dan menemukan kenyataan bahwa saya telah mengirim pesan pada orang yang salah. Ternyata di HP saya terdapat 2 nama serupa tetapi di belakang nama mereka tertulis kelas yang berbeda.😬

Seharusnya saya merem saja kalau sudah jam segini. 

06/03/2024

Tentang sebuah kecelakaan

Di ruang guru, tempat duduk saya berada di deretan paling belakang, dekat dengan akses printer dan galon air minum. Otomatis, siapa saja yang memerlukan dua hal tersebut akan sering melintasai 'area' saya atau bahkan menyapa saya dengan cerita mereka. Tentu, posisi itu sangat menantang ... bila saya ingin berkonsentrasi melakukan sesuatu, saya perlu meningkatkan fokus ke level paling tinggi. Namun  posisi tersebut amat ideal bila ingin memanen cerita atau mengamati beragam karakter di sekitar saya. Posisi yang cocok untuk melatih kemampuan 'mengobservasi' untuk mengumpulkan ide menulis. Salah satunya akan saya tuliskan dalam cerita kali ini.