12/05/2019

Benarkah e-book lebih ramah lingkungan daripada buku cetak?


Beberapa tahun yang lalu, saya begitu bahagia menyadari bahwa e-book menjadi solusi ramah lingkungan. Sebuah bayangan tentang berkurangnya pohon yang tertebang bisa menjanjikan stok oksigen melimpah di negeri yang katanya ‘loh jinawi’ ini. Sayangnya, angan-angan saya itu rusak setelah melihat sebuah video yang sempat viral sebelum pemilu April lalu.

Terlepas dari siapa yang mengedarkan video kontroversial itu, saya sudah sadar bahwa konsumsi listrik di negara kita meningkat. Tidak perlu membahas kebutuhan seluruh negara, kebutuhan orang per orang saja sudah bisa dikatakan banyak. Tiap orang minimal memerlukan listrik untuk mengisi baterai gawai, misal ponsel. Bergeser pada kebutuhan sehari-hari, ada kebutuhan penerangan, kebutuhan menggunakan pompa listrik, kebutuhan menyetrika, kebutuhan menonton televisi, kebutuhan menyimpan bahan makanan, dan masih banyak yang lain.

Kembali pada video yang viral, saya yakin sebagian besar warga negara Indonesia semakin sadar bahwa kebutuhan listrik yang banyak telah mendorong eksplorasi besar-besaran sumber alam sebagai bahan penghasil listrik. Peristiwa kerusakan alam yang timbul akibat pengerukan kekayaan alam juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Singkat cerita, kita perlu benar-benar bertanya pada diri sendiri ‘Kita harus berbuat apa?’

Sebagai pembaca buku, menurut saya e-book merupakan alternatif pilihan setelah buku cetak oleh sebagian orang. Tidak menutup kemungkinan, e-book bisa menjadi pilihan utama dalam kegiatan membaca oleh sebagian orang lain. Konsekuensinya, siapa saja yang membaca e-book perlu menyadari bahwa kegiatan membaca e-book juga memerlukan listrik.

Nah, kebutuhan listrik tanpa membaca e-book saja sudah sedemikan banyaknya, apalagi ditambah kebutuhan membaca e-book? Bila e-book tidak lagi mengungguli keberadaan buku cetak, adakah wujud lain yang lebih ramah lingkungan daripada keduanya?

09/05/2019

Ramadhan 1440 H/2019

Sumber foto: klik di sini

Alhamdulillah, kita masih diberikan kesempatan untuk menjalani Ramadhan tahun ini tepat di hari keempat. Semoga kesempatan yang ada, dapat kita manfaatkan sebaik-baiknya. ^^

Tahun ini, saya tidak menyangka akan mengikuti sebuah program menulis yang diadakan salah satu penerbit. Tadinya, saya hanya merencanakan untuk mengisi Ramadhan dengan kegiatan membaca. Khususnya, membaca beberapa buku nonfiksi. Ternyata, saya malah memantapkapkan hati untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan #30HariBerceritaSelamaRamadhan. Lebih-lebih pihak panitia tidak membatasi jenis tulisan yang diposting alias bebas. 

Karena tema yang bisa ditulis selama event #30HariBerceritaSelamaRamadhan adalah bebas secara bentuk dan isi, saya memilih untuk menulis jenis tulisan yang biasa saya posting di blog. Saya mereproduksi beberapa tulisan yang pernah saya tulis beberapa tahun lalu. Memang akan ada banyak pertimbangan ulang atas kata yang dipakai dan berupaya mengemas tulisan agar lebih sederhana dan mudah dicerna segala kalangan. Tentu, saya juga berharap ada manfaat yang bisa diambil pembaca dari tulisan saya. :D

Sementara ini, selain fokus beribadah selama Ramadhan, saya menyibukkan diri mengisi bulan ini dengan kegiatan posting tulisan, dan tantangan membaca diri sendiri tanpa mengikuti 'Reading Challenge' dari pihak manapun. Semoga kegiatan yang ada, bisa meminimalisir keinginan-keinginan untuk beraktivitas yang tidak sesuai selama bulan Ramadhan.

Selamat beraktivitas. Jangan lupa meniatkan dan membaca basmalah sebelum aktivitas harian. InsyaAllah aktivitas apapun yang dijalani akan bernilai ibadah di hadapan Allah Ta'ala. ^^

11/04/2019

Pelajaran Keimanan dalam Acara Siraman Qolbu

Setiap hari antara pukul 05.00 WIB sampai pukul 07.00 WIB (dengan waktu mulai dan berakhir yang berubah-ubah atau tidak pasti), kita bisa sejenak mengikuti acara Siraman Qolbu di Mnctv. Bila tidak memungkinkan menonton sampai selesai, beberapa menit menonton acara ini dapat menambah wawasan bagaimana kita mengukur keimanan kita terhadap Allah Swt. 

Siraman Qolbu dipandu pembawa acara terkenal Irfan Hakim, dengan seorang narasumber tetap bernama Ustad Danu. Bisa dibilang, acara ini bukan acara baru. Ustad Danu pernah berada di acara sejenis dengan nama program tv dan dipandu MC yang berbeda. Saya lupa nama acaranya, tapi seingat saya … dulu…acara tersebut disiarkan di stasiun tv bernama TPI.

Kurang lebih, acara diawali sapaan MC kepada pemirsa di rumah dan hadirin di studio. Kemudian MC mempersilahkan Ustad Danu menyampaikan materi terkait tema pada hari tersebut beberapa menit. Lalu setelah diselingi beberapa iklan, acara berlanjut dengan menghadirkan beberapa orang yang ingin bercerita dan bertanya kepada Ustad Danu mengenai kondisi kesehatan jasmani dan rohani yang mengganggu mereka. Sesi inilah yang saya anggap menarik. Selain mengetahui solusi yang diperbincangkan antara Ustad Danu dan para partisipan yang bercerita, saya menjadi tahu bahwa penyakit apapun, insyaAllah ada kaitannya dengan amal perbuatan kita sehari-hari. Bila usia partisipan masih belum baligh, penyakit yang ada disebabkan karena dosa dan kesalahan para orangtuanya. Tentu, di akhir diskusi dengan tiap-tiap partisipan, Ustad Danu akan memimpin doa untuk memohonkan ampun atas dosa-dosa dan kesalahan tiap partisipan kepada Allah Swt. Bagian doa yang bisa ditiru untuk dibaca siapa saja.

11/03/2019

Bookstagrammer



Akhir-akhir ini saya lebih sering mengakses instagram daripada twitter, apalagi facebook. Sederhana saja, tujuan saya membuat instagram untuk memfollow penerbit dan para pembaca lain. Otomatis tampilan postingan yang 'nongol' saat pertama buka instagram adalah jajaran foto buku dan hal-hal berkaitan dengan buku. Karena berfokus pada bacaan, sebisa mungkin saya tidak memosting selain bahan bacaan. Saya mengantisipasi agar instagram tidak seperti facebook saya dulu, terlalu ramai dan "menyesakkan". Saya merasa tidak nyaman untuk membagi setiap hal untuk banyak orang. ^^

Lambat laun, saya memperoleh banyak rekan pembaca di instagram. Mulai dari teman yang suka memosting foto buku dengan printilannya, sampai teman yang memosting foto dengan caption berisi review mendetil selama 3-5 kali untuk satu buku. Selain menemukan akun-akun penerbit dan pembaca buku lain, saya juga menemukan akun para penulis buku. Hal yang saya kira susah untuk dijangkau saat masa lalu, kini sangat mudah untuk digapai. Misal, menghubungi penulis secara langsung.

Kembali pada rekan-rekan pembaca yang suka memosting foto cantik buku-buku yang diulas. Mereka mengatur foto buku sedemikian rupa disertai caption tertentu. Pembaca jenis inilah yang mudah 'ditandai' oleh penerbit. Jenis pembaca yang jago memotret dan berkata-kata, mudah bekerjasama dengan pihak penerbit. Nah, untuk kalian yang ingin bekerjasama dengan penerbit bisa mencoba menjadi seorang bookstagrammer. ^^

Lalu, kalau ditanya apakah saya bookstagrammer? Rasa-rasanya bukan. Foto yang saya hasilkan masih jauh dari memadai. Hanya saja, saya masih suka berkeliaran di akun-akun bookstagram. Entah itu sekedar melihat-lihat judul buku yang sedang kekinian, atau bahkan mencari inspirasi bentuk tatanan buku yang menarik sebagai bahan postingan di instagram.

Jadi, apakah kalian berminat menjadi bookstagrammer? Atau, jangan-jangan....kalian termasuk bookstagrammer juga? ^^

27/02/2019

Katalog Berhadiah


Seringkali, saya mengabaikan pemberian katalog barang. Hanya sekedar membalik lembar-lembar yang ada untuk mengetahui apa saja yang tertulis di dalamnya. Tidak jarang juga, sebuah katalog sering berakhir di tempat sampah. Selain itu, saya tidak memiliki hobi mengoleksi katalog untuk digunakan ulang, misal untuk bookmark atau bahan journaling.

Nah awal Desember 2018, saya tertarik berbelanja di Gramedia karena promo potongan Rp.40.000,00 untuk pembelian buku minimal Rp.200.000,00. Karena ada beberapa wishlist buku non fiksi yang harganya melebihi seratus ribu per buku, saya berminat untuk memanfaatkan promo tersebut. Setelah menyelesaikan pembayaran, mbak kasir menambahkan sebuah buku tipis ke dalam kantung plastik belanjaan saya. Sesampai di rumah saya mengecek, ternyata buku tipis tersebut adalah katalog yang berisi produk terbaru yang dijual di Gramedia. Beberapa lembar tertentu juga menampilkan promo-promo yang bisa diperoleh calon pembeli beserta S&K yamg berlaku. Lalu sampai di lembar bagian akhir, saya menemukan halaman berisi gambar dan perintah menemukan buku berlogo Gramedia dalam gambar tersebut.

Tampilan depan katalog Gramedia
Sumber: dok. pribadi

Berbekal dengan sebuah bolpen hitam, saya melingkari beberapa logo yang saya duga debagai logo buku Gramedia. Kemudian, saya mengikuti perintah selanjutnya dengan cara mengupload jawaban ke instagram. Gambar tersebut di-‘tag’ kan ke @gramediabooks setelah memfolow akun tersebut. Lalu
membubuhkan hastag #kuisgramediakatalog pada caption foto jawaban yang diunggah.

Halaman kuis mencari logo buku Gramedia
Sumber: dok. pribadi

Awalnya, saya tidak merasa yakin kalau kuis di katalog tersebut benar adanya. Saya sempat mencari postingan lain dengan cara mngeklik hastag yang dimaksud. Ternyata, ada beberapa orang yang sudah menggunggah jawaban kuis serupa. Sambil harap-harap cemas, saya berusaha memasrahkan apapun hasilnya kepada Pencipta. ^^

Hampir lebih dari satu bulan lamanya, kira-kira awal Januari, saya terkejut mendapat mention story dari akun @gramediabooks. Alhamdulillah, saya menjadi salah satu dari 5 orang penerima voucher buku gramedia. Seluruh penerima diharapkan mengirim identitas diri dan toko Gramedia terdekat di kota masing-masing melalui email salah satu staff yang ditentukan.

Sebagian voucher yang saya terima sebagai hadiah
Sumber: dok. pribadi

Nah, kalau ada yang tertarik mengikuti kuis katalog gramedia seperti saya, jangan buang dulu katalog Gramedia yang pernah kalian dapatkan. Siapa tahu ada kuis di halaman tertentu, dan kalian bisa berhasil mendapatkan hadiahnya. Waktu pengambilan hadiah, saya sempat bertanya sampai kapan program kuis berhadiah ini berlangsung, seorang staff manajerial toko berujar bahwa kuis ini diadakan sampai akhir tahun dengan penentuan pemenang oleh Gramedia pusat. Pemilihan pemenang tiap sebulan sekali dengan 5 pemenang dari seluruh Indonesia. ^^

Selamat mencoba