24/12/2012

Pasar Wismilak


Bingung mau beli apa? :)
Bingung belanja kebutuhan “mendesak”, tapi weekend belum juga datang? Wah, saya punya cerita tentang pasar nih. Yap, salah satu hiburan di tengah “hari kerja” adalah mengunjungi Pasar Kamis di sore hari. Bertempat di desa tetangga - desa KarangBong, sekitar sepuluh menit bersepeda motor dari rumah saya, aneka kebutuhan warga dapat dijumpai di pasar ini. Mulai sayur, buah, makanan dan jajan pasar, sampai pakaian ada di sini. Bahkan ketika menemukan kaos atau celana panjang di antara koleksi dagangan penjual di sini, cukup membuat pengunjung merasa tidak perlu jauh-jauh ke pusat kota atau toko modern demi mendapatkan sesuatu yang layak dipakai dengan harga terjangkau.

13/12/2012

Hujan


Satu kata banyak cerita. Ketika musim hujan datang, para petani sayur dan padi bersuka cita menyambutnya. Pedagang jas hujan dengan senang hati menggantikan pedagang es di pinggir jalan. Lapangan dan jalanan lenggang dari keramaian bocah pengejar layangan. Namun, tidak jarang para bocah "beralih profesi" di sekitar sungai atau kubangan. Sebuah pemandangan musiman.

Akan tetapi, ketika volume air bertambah detik demi detik, rasanya tidak demikian lagi. Ketika air meluap menggenangi persawahan, petani pun panik. Ketika hujan dan panas silih berganti setiap saat, pedagang es tetap berdiri di samping pedagang jas hujan, menghasilkan pemandangan yang dapat dimaklumi saat ini. Hanya para bocah saja yang tetap bahagia bermain air tanpa peduli teriakan para orang tuanya.

Hujan juga dicintai para pujangga. Tidak jarang, mereka menghasilkan susunan kata sarat makna. Entah itu karena rindu, merasa sendirian, atau bahkan bermakna lainnya. Pernah aku mendapati seorang tokoh dalam komik kanbayashi dan kirika – mungkin bernama yuki atau siapa, aku lupa namanya – ia membenci hujan. Tokoh ini beranggapan bahwa hujan mengingatkannya akan pengalaman masa lampau, ketika ia tidak dicintai oleh keluarganya sendiri. Sehingga ketika hujan deras, ia merasa sendirian, terisolir karena tidak bisa kemana-mana, dan ketakutan. Lain halnya dengan salah satu temanku. Ia berujar bahwa ia menyukai hujan. Ia bilang, hujan mampu menyelamatkanmu ketika kamu menangis. Apalagi untuk seorang laki-laki yang sangat enggan menitikkan air mata di muka umum. Nampaknya, tanpa perlu menjadi pujangga terlebih dahulu pun, siapa saja pasti punya kisah tentang hujan.

Bagiku, hujan adalah mengingatkanku untuk siap sedia menyiapkan sandal dan jas hujan pada jepretan sepeda motorku. Hujan juga melatihku untuk waspada atas perubahan yang terjadi di sekitar, termasuk meningkatkan skill menjadi seorang sprinter untuk mengamankan jemuran. J


#maka nikmat Tuhan-Mu yang manakah yang kamu dustakan?

06/12/2012

Atlit pertandingan


Sudah lama dalam benak saya, beberapa hal belum terjawab hingga saat ini. Salah satu pertanyaan adalah atlit yang diakui juga sebagai salah satu jenis pekerjaan. Maklum, meskipun kepedulian saya terhadap hal yang satu ini tidak besar, gencarnya pemberitaan mengenai kekalahan tim sepak bola Indonesia beserta tetek bengek sistem yang mengaturnya, dan didahului kasus korupsi di pemerintahan yang melibatkan “biaya perawatan” untuk para atlet tersebut, cukup “memangil” pertanyaan yang pernah muncul dalam benak saya di masa lampau.

Ngomong-ngomong pertanyaan yang saya punya adalah, bagaimana sebenarnya kedudukan olah raga sebagai pekerjaan? Apakah atlit olah raga yang bertanding itu dapat disejajarkan dengan tokoh pemain film?

Seorang pedagang sate menjual sate sebagai produk yang dijual untuk masyarakat. Ia mendapatkan penghasilan dari jumlah sate yang dibeli konsumen. Seorang perawat menggunakan keahliannya membantu dokter dalam menjaga kesehatan pasien, sehingga dia digaji untuk mamantau kesehatan pasien. Seorang artis mendapat gaji dari sponsor karena menampilkan salah satu cabang seni untuk menghibur sekelompok orang atau lebih. Singkatnya, seseorang digaji karena melakukan suatu keterampilan/keahlian untuk orang lain atau menjual produk kepada orang lain; barang atau jasa. Lalu, bagaimana dengan gaji seorang atlit?

05/12/2012

Cover version


Hi my friends, today I just share my attention on some cover version of songs. There will be no "deep reflection" or "certain theory about life" here. It is just something that I collected since I was student in undergraduate.  

I will share some songs related to Linkin Park. I remember that one of my friends just showed me a video in order to inform that there is a new comer. I didn't notice the singer who brought Linkin park's song – shadow of the day. It was about one year later; I got some information from YouTube that the band who sang the song was Boyce Avenue. Another occasion, I found out that Evanescence also made cover version of Linkin Park’s Song – Numb. Both of Boyce Avenue and Evanescence are good enough presenting the song’s cover by using their own style. In addition, both of them involved keyboard (piano) in their song cover performance. Even though "the velocity" of the song is slower than the original one, I still enjoy the cover version. Surprisingly, I found that Linkin Park performed Adele’s song – Rolling in the deep. Wow... I can’t decide who the best singer between Linkin Park and Adele is. I like both versions.

03/11/2012

untitled


There is a warning about ‘after life’ came into my life again. Two grandfathers passed away in a week. Although, I just followed only one of both funeral preparations – yesterday, I recognized them as my “senior” in my daily life. Honestly, I have no much interaction with them, but I don’t know what kind of a feeling that remain in my deep heart. I just looked at the body which covered by a veil and awared my self that he would not open his eyes again. Something that waked me up, “he has been taken away”.

Before my grandfathers passed away, I had a hard situation. Perhaps, I have some problems and I am not mature enough to overcome my own problems. I just was losing my control toward something that related to my heart. Then, something knocked my heart when I saw the body of my grandfather. When I looked at the body, I thought that someday I will be in his situation. I imagined when I have difficulties in solving lecturer problem, I could try to find any one who want to help me, teach me how to solve the problem by using certain strategy, but… when I imagined about life after die, I never be approached by souls of my family who passed away in order to give me information about “what must to do” or “what must to be left” in life. Immediately, I ‘wake up’ and said to my self, “I have an excessive feeling toward my own feeling. My soul still inside of my body, but I just have little attention on a death preparation. What am I doing during this period time?”



29/10/2012

Sekelumit materi khutbah Ied yang tertangkap


Resume khutbah

Diawali dengan mengingatkan bahwa ada 4 bulan baik dalam Islam meliputi muharam, sya’ban, dzulqodah, dan dzulhijjah. Dengan tidak membedakan satu dengan yang lain umat Islam hendaknya juga memperlakukan bulan-bulan mulia tersebut dengan baik sehingga tidak ada lagi yang menyatakan bahwa bulan syura’(sebutan bulan muharam oleh orang Jawa) sebagai bulan sialsehingga tidak boleh juga melaksanakan ritual-ritual penolak bala yang dikhawatirkan akan datang pada bulan ini. Sebuah tradisi yang perlu dihilangkan.

Demikian juga bulan mulia yang lain yaitu buan dzulhijjah ini. Beberapa amalan-amalan dianjurkan untuk dilaksanakan dalam bulan ini. Diantaranya tetap bersedekah, melaksanakan kurban, dan menunaikan ibadah haji. Satu hal menarik dari paparan pak khotib adalah tentang pandangan ibadah haji di kalangan umat muslim sendiri. Telah biasa kita dengar bahwa ibadah haji itu dilaksanakan jika seorang muslim mampu melaksanakannya, mampu fisik maupun finansial. Di lapangan banyak ditemukan bahwa orang muslim: bekerja->berpenghasilan->menabung->bisa beli apasaja->lalu berangkat ibadah haji. Nah, ibadah haji ini seringkali diletakkan pada prioritas ke-sekian setelah semuanya terpenuhi. Namun tidak ingatkah, bahwa ibadah haji itu merupakan satu dari rukun Islam? Mengapa tidak menjadi prioritas “lebih” daripada memiliki sesuatu yang senilai dengan biaya dari ibadah tersebut? Bahkan kalau berhaji dengan jalan “nebeng” pun diperbolehkan bukan? Maksudnya adalah upaya yang diadakan untuk menyelenggarakan ibadah ini benar-benar ada dan nyata.

16/10/2012

My Quote

Ketika kamu menemukan sebuah pertanyaan atau lebih dalam hidupmu, teruslah simpan keyakinan untuk dapat menemukan jawabannya. Bahkan ketika ingatanmu memudar seiring berjalannya waktu, jangan lupa bersyukur ketika suatu waktu di masa yang akan datang (cepat atau lambat) kamu menemukan jawaban dari pertanyaan yang pernah kamu simpan di masa lalu.

Sidoarjo, 16 Oktober 2012

27/09/2012

Ayo hidup sehat ....


“Sehat itu mahal. Eh..? sebenarnya se.. sakit itu lebih mahal lho daripada sehat. Bayangkan aja berapa uang yang dikeluarkan untuk biaya pengobatan. Nah mahal kan.”
Beberapa buah dan sayur yang dikonsumsi akhir-akhir ini

Kurang lebih begitulah kutipan langsung hasil dari mengobrol dengan seorang ibu pasca operasi katarak ketika saya mengantar ayah saya berobat ke salah satu rumah sakit mata suatu hari. Ngomong-ngomong tentang kesehatan itu memang tergantung darimana kita melihat “mahal”nya suatu kondisi. Ketika sakit, seseorang bisa saja berujar, “sehat itu mahal”. Karena ga hanya perlu biaya untuk “mengkhatamkan” perawatan di rumah sakit tapi juga perlu waktu yang tidak sebentar untuk kondisi pemulihan. Jika dilihat dari keadaan sehat, tidak mengalami sakit, itu merupakan perasaan yang membahagiakan, sehingga kita bisa berujar “sehat itu murah dan sakit itu mahal”. Memang, untuk mengerti arti “bahagia-nya” ketika sehat, seseorang perlu merasakan sakit terlebih dahulu. Namun, tidak jarang, “lupa” atas rasa yang pernah di dapat juga mempengaruhi siapa saja untuk kembali melakukan kebiasaan yang bisa membalikkan keadaannya dari sehat menjadi sakit. Meskipun, takdir Allah tetap berperan di dalam nya, seringkali apa yang kita lakukan itu kembali kepada diri kita sendiri.

30/07/2012

Fenomena pedagang via sosmed


Yup, sesuai dengan judul tulisan kali ini, penulis melihat begitu marak penjualan barang (atau mungkin jasa) yang sudah bertebaran di satu social media (sosmed) yang kini digandrungi para pedagang, Fesbuk. Mulai dari pakaian sampai wadah makanan “mengalir deras” di news feed setiap beberapa menit sekali.

Mungkin tanpa sadar sebenarnya saya meng-add banyak pedagang tapi apakah demikian? Sepertinya tidak. Hampir bisa dipastikan setengah dari jumlah teman di sosmed yang saya ikuti adalah orang-orang yang saya kenal di dunia nyata. Meskipun demikian, orang-orang baru pun tidak semuanya juga saya confirm. Selama mereka tidak “bernama” produk tertentu dan terdapat minimal beberapa mutual friends mungkin masih bisa di-confirm. Namun ternyata fenomena yang terjadi tidak lah berasal dari pedagang yang menjadi ‘teman’ dari awal peng-confirm an. Perlahan tapi pasti, satu persatu dari ‘teman’ tadi mulai meng-upload foto dagangan dan men-tag nama fesbukers yang dituju sebagai calon pembeli. Pertanyaan yang muncul tiba-tiba adalah, apakah mereka benar-benar berprofesi sebagai pedagang? Atau hanya sekedar ‘aji mumpung’ ikut-ikutan memanfaatkan sosmed yang mulai pudar daya tariknya sebagai tempat ‘curhat’ (being a reseller)? atau memang sosmed (i.e. fesbuk) malah telah mengalami perkembangan yang begitu pesatnya sebagai media social yang sebenarnya? Who knows? ;)

22/07/2012

Sekedar cerita seputar Ramadhan


Alhamdulillah bulan Ramadhan kali ini bisa berkumpul bersama keluarga. Meskipun dalam keluarga besar perbedaan tentang awal puasa selalu ada, tetapi itu sekarang tidak menjadi sesuatu yang rumit karena bisa dibilang 'terbiasa' menghadapi perbedaan awal-akhir Ramadhan. Pemandangan biasa saat bulan Ramadhan datang kembali terpampang. Masjid-masjid menjadi ramai di hari-hari awal Ramadhan dengan komposisi dewasa muslim yang ingin beribadah 'lebih' dari hari biasanya; dan sebagaian yang lain adalah anak-anak sekolahan 'pemburu' tanda tangan khotib. Hal menarik lainnya adalah bertebaran lah pedagang makanan kecil sampai berat, minuman manis dan berwarna, di beberapa lokasi-lokasi tertentu.

08/05/2012

Les bahasa Inggris

Ahaii,, ketika merapikan buku-buku jadul di ruang belajar, terdapat secarik kertas yang mengingatkan masa-masa belajar menulis dalam bahasa Inggris. Meskipun saya belum bisa juga menulis dengan baik tapi paling tidak saya pernah merasakan bagaimana 'diajar' menulis. Berikut serangkaian daftar pertanyaan yang diajukan pemilik tempat les waktu itu: (semacam interview)

Introduction to Essay Writing

  • What do you think of writing? (Do you like it? Do you find it easy or difficult? Why do you think so?)
  • How is writing different from talking?
  • What are the benefits of a writing skill?
    1. to be a better writer (exams, assignments, papers)
    2. to be a better reader and listener
    3. to be a better speaker (presenter)
    4. to be a stringer thinker
  • How does a paragraph differ from an essay?
  • What are the learning strategies for writing?
  1. Unlike talking which needs Fluency, Writing requires accuracy.
  2. Take advantage of the writing process. Do writing and rewriting in order to discover meaning (what you want to say)
  3. When writing, focus on one thing at a time: first, on the content; then, on the organization; finally, on the language.
  • What are the expected outcomes of this essay writing course?
Yeah.. teori tetaplah teori jika tidak ada praktik. So.. keep writing :)

30/04/2012

Mencari sinyal

T: "Aslkm. Nggara ulam, rambu?"
S: "Wa'alaikumussalam. Indonesian please :D"
T: "hahaha.. it means sedang apa nona?"
S: "Ini lagi bales sms mu :D dsana km ngajar kelas berapa? Ada puskesmas ga?
T: "kelas 1,2. Ad, knp?
S: "SD/SMP/SMA atau ngajar SMK? Alhamdulillah klo gt :) gpp"
T: "smp rambu. gmn tesisnya rambu?
S: "puyeng rambu :D " (yaelah.. ini pake ikutan nge-adapt bahasa dia wkwk)
T: "minum oskadon dong rambu. lg dmn skrg?"
S: "dirumah... Dsana sdg g ada kerjaan kah?"
T: "ooo kirain masih dipersekitaran kampus! G ad, ni lg mejeng dblkg skul, cr sinyal"
S: "dewean bu? Ga diculik? :D"
T: "iyo lah, halah.. g onok sing nyulik, wedi karo wong ayu :D lha wong skul e nang ngarepe mesq kok"
S: "Ga sak sekolah sama Y? Dia tinggal ndek sekolahan :D"
T: "G, Y luwih pelosok maneh. Iyo soale  mes nya Y sudah penuh"
....dst

Ket: T = Temanku; S = Saya

Percakapan di atas adalah sebagian dari rangkaian pesan sms antara saya dengan teman saya yang sedang mengikuti program mengajar di luar pulau Jawa, tepatnya di daerah NTT. Bukan menjustifikasi kalau seluruh daerah di pulau tersebut "terisolir". Paling tidak, teman saya masih perlu mencari si sinyal untuk sekedar ber-sms ria meskipun provider tertentu menjanjikan keluasan jangkauannya. Yah, apalah artinya menjadi perdana mania dan pengamat tarif internet di pulau Jawa jika dibandingkan dengan teman-teman yang ada di luar Jawa. Bisa dibilang, belum ada apa-apa nya :)

20/03/2012

Daylight Saving Time (DST)

Kemana pun Anda pergi, pasti akan memperhatikan perubahan waktu di daerah setempat. Selain mengatur kegiatan diri sendiri dalam suatu hari di tempat (negara) tertentu, mengetahui waktu sangat diperlukan untuk menghubungi rekan/keluarga/siapa pun yang akan dihubungi di tempat (negara) lain. Bahkan, pada masa-masa tertentu beberapa negara di dunia menerapkan Daylight Saving Time (DST), sehingga kita yang tinggal di area equator (negara) ini belum kenal dengan istilah ini agak bingung mengapa selisih waktu di negara kita dengan waktu di negara tertentu (Misal belanda) pada saat biasa bisa berselisih 6 jam, pada saat DST bisa memendek menjadi 5 jam saja. Hem... akhirnya, suatu ketika saya mensearch video berikut yang Insya Allah bisa membantu menjelaskan daerah-daerah mana saja yang termasuk "korban" DST.



So, apakah daerah yang kalian tempati atau yang akan kalian kunjungi merupakan "korban" DST? :)

12/03/2012

03/03/2012

Yang tersampaikan

Setiap kata-kata yang terucap, kalimat-kalimat dalam sms yang terkirim, atau bahkan deretan-deretan orasi atau persuasi pada poster mungkin tidak akan bertahan lama dalam sebuah ingatan seseorang jika tidak memiliki kesan tertentu. Bahkan, mungkin kata-kata itu akan terlupakan begitu saja oleh si penulis, bak kapur barus yang menyublim pada suatu ruangan dengan suhu tertentu. Berubah wujud dan menghasilkan aroma yang hanya dapat disadari oleh orang-orang yang menyadari "keberadaan" aroma tersebut.