08/03/2024

Insomnia

Kemarin malam, setelah saya memosting review buku di instagram ... saya menyempatkan diri membuka dan scroolling bagian explore instagram sebentar. Beragam konten yang berbeda niche dengan jenis konten instagram saya jelas pengaruh dari orang-orang yang saya follow. Mulai hal lucu seperti kucing, masak-masak, hal receh ala jokes bapak-bapak, dan postingan tentang bagaimana membuat konten yang menarik. Bahkan tayangan travel umroh sampai beragam muthawif yang bikin konten juga ada. Pokoknya explore IG saya isinya macam-macam, itupun setelah hasil filteran selama beberapa kali. Hingga saya terantuk pada konten yang kurang lebih membahas, "Heran sama orang-orang yang bisa tidur awal, gimana caranya?"

Konten tersebut berwujud sebuah reels pendek seorang pemuda yang lagi menyetir sambil dilengkapi pertanyaan (kurang lebih) seperti yang saya tuliskan sebelumnya. Dia merasa tidur awal itu susah, dan pernah mencoba tidur awal malah berakhir tidur pada jam 2-3 dini hari. Tentu saya juga mengecek bagaimana komentar netijen. Hasilnya... luar biasa keras komen-komennya. Yang paling banyak 'likes' berasal dari komentar yang berbunyi kurang lebih.. "Belum menemukan tanggung jawab itu. Coba kalau sudah punya rasa tanggung jawab besok harus kerja jam 7, pasti malamnya harus dipaksa agar bisa tidur. ....dsb....saya lupa".

Kira-kira apakah pendapat komentator dengan jumlah pendukung terbanyak itu bernilai benar?

Menurut saya jawaban itu memiliki kebenaran relatif, bukan kebenaran mutlak. Maksudnya saya tidak mengetahui benar tidaknya jawaban itu karena orang yang susah tidur di awal malam bukanlah saya. Bisa jadi memang ada alasan lain, karena tidak bisa tidur awal bagi seseorang memang tidak bisa disebabkan satu jawaban pasti. Bisa karena alasan pembuat video memang belum merasa bertanggung jawab untuk tidur di awal malam, bisa juga karena alasan lain.

Perkara tidur tidak di awal malam ini pernah dialami oleh salah satu rekan SMA saya dulu. Saat bercerita, ia merasa memang sudah lelah dan ingin beristirahat, tapi tidak bisa tertidur. Alias ya hanya merem-merem aja tapi gagal tertidur. Tidak tepat rasanya saya menilai teman saya sosok yang tidak bertanggung jawab, karena dia punya jam bangun pagi untuk menyiapkan kebutuhan keluarga kecilnya. Lebih tepatnya, dia pun tak bisa menikmati waktu tidur yang cukup dan harus memulai hari saat waktunya tiba.

Cerita lain juga saya peroleh setelah menyimpulkan dari story salah satu penulis di instagram. Suatu ketika, penulis ini posting story yang berisi foto beserta kerinduannya sepeninggal sang adik. Dia melengkapi foto dengan tulisan kurang lebih, "Selamat beristirahat buat kamu yang pernah mengeluh sering tidak bisa tidur." Selain postingan itu, dia juga sering menceritakan kegiatan sang adik sebagai youtuber binatang melata (misal review ular tertentu). Sebuah hobi yang menurut saya bisa saja memiliki jam tidur yang tidak tetap dan perlu memikirkan konten setiap beberapa waktu sekali. Tentu ini hanya pendapat saya, hanya saja... saya tidak bisa memvonis bahwa sang adik ini orang yang tidak punya tanggung jawab demi tidur di awal waktu. Apalagi kondisinya juga sudah berkeluarga. 

Saat saya membaca "Don't Let Your Mood Become Your Attitude", saya menemukan sebuah saran saat seseorang merasa insomnia. Penulis menyarankan agar siapa saja yang merasa sedang insomnia untuk menyadari dan menerima kondisinya saat itu juga. Berikut ini ada penggalan teks dari buku tersebut pada halaman 194.
Sebenarnya, otak akan menyesuaikan aturan tidurnya sendiri. Tidur sama seperti bernapas, tidak perlu dinaikkan ke kesadaran, tidak perlu dikendalikan oleh orang. 

Setelah mengetahui penyebab tidak bisa tidur, hal berikut yang harus dilakukan adalah mengobatinya dengan benar. Cara yang paling baik untuk mengalahkan insomnia adalah: jangan melawan, izinkan dirimu untuk insomnia, jangan katakan kepada diri sendiri, "Cepat tidur". Jika kamu keras kepala, "Kenapa obat tidur ini tidak berguna?", atau "Menyebalkan sekali, kenapa masih tidak bisa tidur?" dan lain-lain, hanya akan membuatmu masuk ke siklus kecemasan pada insomnia. Pendek kata, jangan menganggap tidur sebagai sebuah tugas. Saat tidak bisa tidur, bangunlah, lalu kerjakan hal lain. 

Sebuah info untuk tetap produktif atau melakukan hal tertentu saat mendapatkan insomnia. Namun bila merasa kesulitan tidur di awal waktu atau tidak dapat tidur sama sekali, segera memeriksakan diri saja. Bisa jadi itu adalah tanda bahwa ada penyakit serius dalam badan dan memerlukan pengobatan lebih lanjut.

Andai saya menemukan konten pemuda tersebut sebelum saya membaca buku yang saya sertakan dalam tulisan ini, mungkin saya akan menyarankan agar dia men-capekkan diri saja sebelum jam tidur. Besar kemungkinan setelah seharian melakukan kegiatan yang melelahkan, bisa membuat mudah tidur di malam hari. Untungnya, saya teringat kalau permasalahan tidur tidaklah mempunyai satu jawaban pasti. Lebih-lebih saya sudah mendapat pengalaman orang-orang dan ide dari buku yang telah saya baca. Maka, mengambil amannya... salah satu cara untuk melepaskan diri dari rasa bersalah tidak bisa tidur di awal malam atau sesuai jam yang diinginkan adalah dengan cara menyadari dan menerima kondisi yang ada, lalu melakukan aktivitas yang bermanfaat untuk perbaikan diri.

Sekian tulisan hari ini. Selamat bersiap untuk beristirahat dan menerima bagaimanapun kondisi diri sendiri. 


No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kesan dan pesan nya. Jangan kapok dan sungkan untuk berkunjung kembali :)