Kemarin
malam, saya dan beberapa kerabat mengunjungi sebuah tempat wisata baru di
Surabaya. Dengan taksiran harga yang terjangkau, apabila dibandingkan dengan
tempat wisata sejenis di kota tetangga, tempat wisata yang belum lengkap ini cukup
padat dijejali para pengunjung. Alhasil, kami perlu bernegosiasi dengan
keramaian.
Seperti
biasa, dalam keramaian saya berusaha melihat banyak cerita. Namun satu hal yang
cukup menarik adalah tentang bagaimana mereka berpakaian. Tidak ada satu pun dari
pengunjung menggunakan pakaian asal atau tidak layak. Terlepas dari bahasan
pakaian mini atau potongan rendah yang mungkin menurut saya kurang layak
dikenakan, saya melihat mereka berpakaian lebih kepada “upaya” yang digunakan
mereka untuk tampil di muka publik. Sesuatu yang mungkin kurang mereka
pertimbangkan ketika berada di tempat non publik, ketika tidur misalnya.
Nah, sesuatu
hal lain muncul tiba-tiba dalam benak saya. Bagaimana ya “upaya” kita ketika
hendak sholat? Andai kita ingin berkunjung ke suatu tempat wisata, menghadiri
undangan, atau menemui teman kita, paling tidak… kita perlu mandi bukan? Atau
kalau tidak bisa mandi, minimal kita akan pilih pakaian yang cukup sesuai dan
tidak terlalu memalukan. Itu menurut saya lho ya, sesuatu yang sangat mungkin
dilakukan kebanyakan orang di sekitar saya. Kalau teman-teman tidak demikian
(mungkin tetap tidak mandi dan tidak memilih pakaian bersih) bisa jadi saya
hanya segelintir orang yang kurang mengetahui beragam gaya kehidupan saat ini.
Kembali lagi ke masalah sholat, bagaimanakah penampilan kita ketika hendak
sholat?