26/03/2024

Keinginan yang terkabul

Perkara keterkabulan keinginan sebenarnya sifatnya misterius. Saya makin menyadari hal ini setelah "perjalanan istimewa". Tentu apa yang saya tuliskan ini subjektif, apalagi saya hanya sekali saja melakukan perjalanan istimewa ini. Beda lagi bila tulisan ini disusun oleh orang yang berkali-kali ke baitullah atau bahkan tinggal di sekitar sana sehari-harinya seperti halnya para tour leaders dan muthawif

Dari sekian doa yang saya panjatkan di baitullah, saya merasakan ada doa-doa yang terkabul secara instan, ada yang ditunjukkan keterkabulannya setelah sekian waktu, dan ada yang terasa keterwujudannya dalam bentuk lain yang belum mampu saya kenali apa wujudnya. Untuk yang terakhir ini tentu tatarannya dalam bentuk keyakinan. Semacam, saya yakin Allah mendengar doa saya, hanya saja Allah memberikan apa yang saya minta dalam wujud lain atau sesuatu yang lebih baik dari sekadar apa yang saya mohonkan. Wallahualam

Saat sehari-hari, bukan berada di lingkungan baitullah... keterkabulan doa sebenarnya bisa dirasakan, itupun dengan misterius. Misal, tadi pagi saat perjalanan pulang bersama kedua orang tua saya dari pasar, saya melihat banner pedagang seblak. Saya spontan berujar, "Wis lama ya ngga bikin seblak." Lalu ibu saya menimpali, "Yo nggawe o lho,"  Kemudian saya teringat ada bahan yang kurang dan menanggapi beliau,"Telur (ayam kampung) e habis." Lantas ibu saya membenarkan dan kurang lebih berujar, "Iya belum ada orang yang ngantar telur ya." Lalu kami terdiam hingga kendaraan kami memasuki area halaman rumah.

Ketika saya bersiap membereskan belanjaan, hendak membersihkan ikan dan melumuri ikan bandeng dengan blenderan wortel, saya mendapati ada sekantung plastik berisi 5 telur ayam kampung. Saya kaget, ternyata ada orang yang sudah mengirimi kami telur ayam kampung. Kemungkinan ayah saya lah yang menerima telur itu dan meletakkan di dapur.  Saya mendatangi ibu saya dan berkata, "Ya Allah, sik kaet  dirasani perlu telur kok ya rejeki ada yang ngirimi." Ibu saya juga senang mendapati kenyataan itu.

Singkat cerita, kebahagiaan kecil seperti itu sebenarnya sering terjadi bila diingat-ingat. Saat ingin sesuatu sederhana, ada seseorang yang mengirim. Ajaib dan misterius. Waktunya pun beragam, ada yang datang beberapa waktu kemudian (agak lama), atau bahkan cepat tanpa menduga akan terwujud seketika. Alhamdulillah.

Tiba-tiba terbersit... seandainya saya merindukan seseorang tanpa ngomong kepada siapapun, apakah kira-kira Allah bakal mempertemukan saya dengan dia? 😄

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kesan dan pesan nya. Jangan kapok dan sungkan untuk berkunjung kembali :)