Masa depan

Awal bulan ini, saya sudah terlibat pembicaraan "masa depan". Pembicaraan yang sebenarnya tiap tahun bakal berulang dan kalau membahasnya bareng orang-orang yang tidak tepat, bisa jadi adu teknik adu mekanik plus adu kesengsaraan hidup.😅

"Sampean ikut daftar CPNS 2024, Bu?" Celetuk seseorang dari pojok ruangan. Celetukan yang langsung membuat saya googling kebenaran adanya kabar akan ada tes CPNS di bulan Maret dan sekaligus menjawab, "Umur saya sudah kelebihan." 😁 

"Berarti sampean sekarang ngalir aja gitu ya Mbak?" sahut seseorang yang lain.

"Iya, kalian ikut saja ya... coba semua yang memungkinkan," balas saya yang menyadari mereka belum berusia 30 tahun. 

Pembicaraan ini otomatis membuat saya mengira-ira apa yang bakal terjadi di bulan depan. Ternyata, Maret sekitar tanggal belasan... umat Islam sudah menyambut bulan Ramadhan. Jadi selain Ramadhan, ada CPNS... yang artinya.... kemungkinan seleksi PPPK juga ada. Apakah saya bisa mengikuti PPPK? Belum tahu juga, tapi seperti biasa... saya akan mencobanya. Gagal atau lanjut itu urusan belakangan, yang penting coba dulu. 😁

Yah, itu kan pembicaraan tentang bulan Maret. Pembicaraan yang sebenarnya menyadarkan kalau saya sendiri tidak bisa menjamin saya berada di mana, sedang apa, pada waktu yang akan datang. Katakanlah satu tahun dari sekarang, atau tidak perlu terlalu jauh... bagaimana dengan 3 bulan dari sekarang? Ngga ada yang tahu kecuali yang memiliki hidup ini. Ini saja masih rencana kalau saya masih bekerja di sini, kalau suatu ketika berpindah? Atau melakukan hal selain mengajar? Last but not the least ... Apakah saya masih hidup?

Ahah, kenapa tiba-tiba jadi gloomy ya? 😄