Kamu ingin menjadi sosok seperti apa?

Menjelang beristirahat seperti malam ini, seringkali menjadi ajang mengingat hal-hal yang telah terjadi. Salah satu hal yang saya ingat kali ini adalah tentang para pengajar saya di masa lalu. Di beberapa masa, saya memang mengagumi sosok-sosok tertentu dan menjadikan mereka sebagai inspirasi "mau jadi sosok seperti apa di masa depan".

Salah satu sosok yang menginspirasi adalah guru matematika saya saat SMA. Beliau termasuk guru senior, bukan guru killer, mengajar on time, tanpa pandang bulu, enak menjelaskan, dan tentu saja bersikap konsekuen/sesuai apa yang dikatakan dengan tindakan. Saat memilih jurusan kuliah, sedikit banyak saya terdorong ingin menjadi seperti beliau walau menyadari nilai matematika paling rendah dari 3 nilai ujian nasional saya. Ternyata agak nekad juga ya. 😅

Kemudian beralih ke bangku kuliah. Walau merasa sempat "tersesat" di jurusan matematika prodi pendidikan matematika, saya mulai menyukai jurusan ini saat duduk di semester 3. Bukan berati saya jago dan ber-IPK tinggi, tapi lebih ke 'menyadari' untuk mempelajari matematika memerlukan kesabaran. Saat pelajaran IPA sudah benar-benar hengkang dari deretan mata kuliah yang harus dipelajari di semester itu, saya menyadari bahwa beberapa pengajar menyampaikan perkuliahan matematika secara asyik. Malahan, saya ngga cocok dengan dosen galak, walau beliau-beliau berparas cantik dan ganteng. Dari sederetan dosen favorit saya, mereka punya keahlian berbicara "bahasa bumi". Suatu bahasa yang saya artikan tidak melangit, sederhana, dan mudah dicerna audiens atau siapa yang diajak berbicara. Keahlian yang saya akui tidak mudah. 😄 Tentu, saya ingin punya skill demikian. Tidak hanya berkata-kata secara lisan, tapi juga saat menulis berkaitan dengan bahasan yang rumit. Meskipun saya akui, saya lebih menyukai menulis daripada berbicara di depan umum. 

Lalu, apa hubungan cerita saya dengan judul postingan ini? Ya sederhana saja... Kalian yang terdampar di blog ini, sudahkah menemukan 'sosok seperti apa yang ingin kalian tampilkan'? Saya menyadari bahwa tiap orang punya sosok-sosok inspiratif dalam hidup mereka. Bisa jadi orang-orang tertentu memandang kalian dan menjadikan kalian sosok inspiratifnya. Begitu juga orang-orang yang lebih muda dari saya bisa jadi memperhatikan saya untuk dijadikan role model (Ge er ya 😅). Sesuatu yang menyadarkan bahwa mau sebaik apa diri kita atau se-error apapun kita, akan ada mata-mata yang memantau dan cukup mengerikan bila sikap negatif kita yang ditiru oleh orang-orang di sekitar kita. 

Hehe, semoga kita tidak menjadi role model yang menyesatkan banyak orang. 😆 

_____

Updated on 12/07/2024 19:55 WIB