26/01/2024

Kenangan

Hari ini, rasa-rasanya saya "dikelilingi" oleh beberapa kenangan. Halaaa... 

Pagi tadi misalnya, Mbak P - sebut saja demikian - tiba-tiba menyapa saat saya duduk menunggu kegiatan Jum'at bersih dimulai, "Bu Al, ngga kerasa wis Jum'at lagi." Lalu saya hanya mrenges menyadari seminggu yang lalu saya mendampinginya jagain sekelompok murid di bus 6 saat kegiatan ODL. Wah beneran ngga kerasa sudah seminggu. Kenangan yang paling berkesan adalah perjalanan hari pertama di malam hari, saya duduk di belakang Pak Driver membatin, "Apakah driver bus travel ini alumni driver bus 'Sumber Kencono'?" Efeknya, sebagian besar murid dalam 9 bus yang melaju kencang, khususnya bus yang melaju di bagian terdepan, mengalami mabuk darat!

Kemudian saat saya kembali dari kegiatan Jum'at bersih pagi tadi, sudah ada kerumunan Bapak dan Ibu guru duduk di belakang kursi saya. Usut punya usut ternyata ada Abah Z - salah satu guru IPA yang mulai bulan Agustus lalu sudah pindah tempat duduknya di Lab IPA tapi sesekali masih sering main ke ruang guru demi mencari rekan-rekan sefrekuensi - sedang asyik bercerita. Karena saya merasa ketinggalan kehebohan yang ada, saya bertanya pada Pak Im tentang apa yang sedang dibahas. Pak Im berujar, kalau Abah Z bakal tinggal di "sana" (entah Makkah atau Madinah) nanti kalau sudah pensiun. Lagi-lagi saya hanya bisa tersenyum lebar mengingat kalau memang menyenangkan bisa ke "sana". Entah itu hanya guyonan, berandai-andai, atau memang beneran beliau merencanakan demikian... aksesnya memang ada. Isterinya Abah Z ini memang Bu Nyai yang sering mengisi kajian, pernah ngisi kajian guru di sekolah juga saat Dharma wanita, sekaligus sering pergi pulang mengantar jama'ah umroh. Tentu saya ikut senang mendengar orang-orang yang bisa sering ke "sana", kan tidak semua orang mudah bepergian ke "sana". Sampai muncullah celetukan seorang ibu, "Pak, kok ngga ngajak Pak X umroh juga, kan beliau belum ke "sana" dan enak kan kalau bareng-bareng." Lalu dijawablah pertanyaan itu dengan suatu dalil tertentu yang tiba-tiba saya ngga mampu ngikuti karena saya teringat tentang kenangan terkait istilah "panggilan" dan "tamu Allah" dalam satu perjalanan di bulan September tahun lalu. Dua istilah yang sejujurnya saya belum paham apa artinya. Jenis kenangan yang berkaitan dengan kenangan selanjutnya.

Terakhir, sore ini sebelum postingan ini terbit... kenangan juga hadir dari salah satu grup 'perjalanan' yang pernah saya ikuti. Kenangan yang muncul dari grup ini adalah cerita tentang salah satu jamaah ibu-ibu yang kehilangan gelang tasbihnya. Terasa sepele kan ya, tapi nyatanya saya juga kehilangan beberapa barang saat perjalanan itu. Jadi lebih tepatnya, kenangan ini membuat saya bisa menertawakan diri saya sendiri. 🤣

Beberapa barang yang hilang ini memang bukan barang mahal. Beli lagi di sekitar sini juga ada, tapi proses kehilangannya itu lho... mengingatkan kalau saya pasti sedang meleng atau tidak sadar barang yang saya bawa melorot dari sampiran pundak atau apalah itu lupa di mana posisi barangnya... kemungkinan juga saya asyik lihat-lihat gedung/kerumunan orang/apalah-apalah... Mungkin juga saat safari wudlu yang bolak balik dari dalam masjid ke luar masjid lalu lupa meletakkan di mana... dsb ..🤣 astaga. 

Saat saya cerita ke ibu saya, beliau hanya berujar... "ikhlaskan saja, barangkali itu adalah tanda kamu akan balik lagi." Dan saat itu saya meng-aamiin-kan dengan setulus-tulusnya.

Mungkin setelah ini, akan ada postingan tentang perjalanan istimewa di bulan September tsb. Idenya ada, tapi belum tahu seberapa banyak cerita yang bisa saya tuliskan. Semoga ingatan saya tidak terlalu memudar. Saya akan cari lagi catatan pada note hp saya. Maklum, ingatan saya memang agak-agak mengkhawatirkan. Beruntung beberapa kenangan sudah pernah saya tuliskan dalam blog ini.😁

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kesan dan pesan nya. Jangan kapok dan sungkan untuk berkunjung kembali :)