Dulu... saat saya mengikuti kelas mata kuliah tentang pembelajaran atau bahkan saat praktik mengajar di sebuah SMA, saya pernah bertanya-tanya mengapa tidak banyak guru yang menuliskan kegiatan beserta masalah yang sering dihadapi di sekolah agar tercatat dengan baik.Waktu itu, saya sebagai calon guru merasa sangat hijau dan penasaran akan hal-hal ingin saya ketahui terkait pembelajaran matematika, lebih-lebih di keluarga dekat saya belum ada yang berprofesi sebagai guru matematika. Tentu saja pertanyaan saya itu tidaklah relevan untuk ditanyakan di era sekarang saat media seperti instagram, youtube, dan bahkan tik tok digunakan oleh banyak orang.
Sekarang, sudah banyak pengajar memanfaatkan medsos untuk berbagi praktik baik kegiatan mereka atau sharing tentang bagaimana menghadapi suatu tantangan dalam kelas. Itu pun dengan kondisi lapangan yang berbeda-beda, tiap kelas punya karakteristik dan tantangannya sendiri. Kaitan dengan langkanya "sharing" pengalaman saat saya muda dulu bisa saja karena prinsip kerahasiaan terhadap masalah yang dihadapi atau sekadar terbatasnya waktu para guru untuk berbagi. Saat berkuliah pun tidak ada pelajaran bagaimana menjaga keseimbangan stamina fisik dan kesehatan mental diri sendiri. Andai ada pembelajaran terkait peikologi, pasti terkait dengan kondisi psikologi peserta didik, bukan tentang pengajarnya. Apapun alasannya, saya bersyukur di jaman digital sekarang ini, banyak guru muda lebih mendapat informasi tentang pengalaman mengajar dari para pengajar yang berhasil meluangkan waktunya menjadi konten kreator di bidang pendidikan.