http://www.mrwallpaper.com/wallpapers/sunshine-forest-road |
Tidak hanya hutan rimba yang mempunyai hukum, ‘siapa yang kuat dia yang menang’. Jalanan atau biasa dikenal dengan jalan raya pun mempunyai ‘hukum’ sendiri. Meskipun secara resmi kepolisian telah menelurkan tata tertib berlalu lintas di seluruh wilayah nusantara, istilah ‘peraturan dibuat untuk dilanggar’ nampaknya juga berlaku di jalanan. Kecepatan tinggi, menggunakan jalan dua arah untuk satu arah saja, salip kiri, bahkan melintasi trotoar, merupakan hal yang wajar dalam hukum jalanan. Tak pelak, sensasi adrenalin terpompa tak hanya didapat ketika menaiki roller coaster semata, di jalanan pun ada.
Sebagai pengemudi dan penumpang suatu kendaraan, bukan hal
yang aneh jika ingin mengerahkan segala doa dan kemampuan mengemudikan
kendaraan agar tiba di tempat tujuan dengan segera (dan selamat). Sehingga,
baik itu kendaraan roda dua atau lebih, jika si pengemudi terpacu keinginannya untuk menjadi ‘raja jalanan’, segala cara akan dia
tempuh untuk dapat menempati celah kosong demi mencapai baris terdepan di jalanan. Bahkan
untuk para pengemudi yang sering berlalu lalang
di daerah tertentu, mereka dengan mudah mengenali siapa saja yang lihai dalam memutar kemudi di jalanan.
Hal menarik lain yang juga diketahui sesama pengendara
adalah ukuran tiap kendaraan mencerminkan ‘kekuatan’ di jalanan. Sepeda motor akan
terlihat begitu kerdil bila dibandingkan dengan truk trailer atau bus. Demikian
juga dengan kecepatan yang mampu dicapai
oleh kendaraan-kendaraan tersebut jelas berbeda. Dengan demikian, kendaraan
beroda lebih dari dua dianggap perlu mengalah demi kendaraan beroda dua dan tak
bermesin. Namun sayangnya, dengan kondisi demikian para pengendara sepeda motor
memanfaatkan momen ini untuk saling bersaing dengan sesama pengendara motor
lainnya mendahului kendaraan beroda lebih dari dua. Andai para pengemudi kendaraan
ini berbicara, pengemudi sepeda motor mungkin akan berujar “aku duluan ya
mobil… karena aku kecil” dan mobil menanggapi, “wah benar kamu kecil, tapi…
kalau jumlahmu ada sepuluh dan kalian bersama-sama mendahuluiku terus menerus, aku kapan
bergeraknya?” , belum lagi percakapan lain pengendara truk besar, atau bus yang
‘badan’nya ga bisa dikatakan kecil itu, “iki
cilik-cilik nempel-nempel nang ngarep ga gelem minggir.. ta’ dudul kon ngko”
Tentu
saja saya tidak tahu
apa-apa yang dipikirkan para pengemudi tersebut selama perjalanan. Hanya saja tanpa sengaja telinga saya sering mendengar
gerutuan beberapa pengemudi, menjadikan saya sedikit mengerti bagaimana rasanya duduk di tempat dia. Bukan hal yang mudah ketika pengemudi berupaya mengendalikan haluan, mengatur kecepatan, sekaligus melindungi penumpang dari kecelakaan. Namun rupa-rupanya kita perlu sadar diri secara terus menerus ketika berkendara.
Misal, kita perlu memahami untuk tidak perlu menyalip
dari arah kiri ketika mobil menyalakan lampu belok kiri tapi berjalan lambat. Itu
tandanya dia sedang mengatur ‘badan’ nya
berbelok, mengambil haluan yang lebar – seperti halnya truk
gandeng yang akan berbelok – sehingga bagian
belakang kendaraan tersebut tidak menabrak apa-apa yang ada di sebelah nya. Hal lain yang perlu diingat juga adalah
ketika berada di dekat kendaraan besar. Terlindas, tersrempet, adalah dua
hal yang dimaklumi polisi ketika pengendara
motor menjadi korban kendaraan besar karena pengemudi
kendaraan besar tersebut mengungkapkan alasan klasik, “Tidak
kelihatan”.
Percayalah
bahwa ‘hukum jalanan’ itu ada. Jikalau berkendara dalam kota masih dipusingkan oleh polisi lalu lintas, maka lihatlah
para pengemudi kendaraan antar kota yang lihai mencari cara menaklukkan
jalanan. Jika perlu, ambil kursi penumpang
terdepan untuk menikmati sensasi deg-deg an bila
menaiki bus-bus dengan pengemudi
bernyali besar.
Semakin besar kendaraan, semakin dituntut pengemudi kendaraan tersebut untuk bersikap bijak. Tentu saja, karena kendaraan besar memerlukan tanggungjawab yang besar untuk mengendalikan kecepatannya. Coba kalau tidak bijak, tengok saja ABG yang balas ngebut ketika dia disalip oleh pengendara lain.- kata
seorang instruktur mengemudi di kota Sidoarjo
cie yang lagi belajar nyetir mobil...;)
ReplyDeletebukan, adikku. aku cuma ngobrol sama instruktur :D
Delete