01/07/2014

Be wise



Sudah bukan hal yang mengagetkan dan bahkan menjadi hal yang lumrah ketika kita mendengar, membaca, atau bahkan mungkin merasakan “bagaimana enak nya tinggal di luar Negara Indonesia” (untuk Negara yang lebih maju tentunya). Beragam kemudahan transportasi seperti kartu akses berlangganan untuk transportasi umum yang bisa diisi ulang, bebas polusi, minim penjambret, tata kota dan lalu lintas yang nyaman, serta berbagai hal yang menjadikan pertanyaan, “mengapa negaraku tidak seperti ini ya?”

Bisa dibilang semua itu hanya “permukaan” yang bisa kita lihat. Maksudnya?? Ya, “permukaan” yang kita lihat dan kita rasakan tanpa tahu kejadian apa saja dan bagaimana semua proses yang dilalui oleh Negara kita dan Negara lain lalui sehingga menjadi Negara-negara saat ini. Benarkah kita benar-benar hidup dan merasakan proses "berjuangnya" tiap Negara menjadi seperti saat ini? Atau jangan-jangan kita hanya melihat Negara-negara yang ada di dunia secepat melirik atlas atau meraba permukaan globe hanya dengan sekali putaran? Kemudian dengan ringan-nya membandingkan antara satu Negara dengan dengan Negara yang lain, atau bahkan berkesimpulan bahwa Indonesia begitu buruk dan tidak layak huni. Ingat temans.. banyak hal yang perlu diperhatikan jika ingin membandingkan antara negara satu dengan yang lain. Jumlah penduduk, iklim, geografis, budaya, serta hal-hal yang tak mampu saya sebutkan bisa menjadi “pengganjal” jika kita ingin menyimpulkan sesuatu dengan mudahnya. 

Jika teman-teman pernah berkesempatan ke Negara lain yang lebih rapi dari Negara kita, mungkin kita akan mulai berpikir: “transportasi umum di tempatku kok kurang nyaman ya? Kenapa tempatku banjir ya? Kenapa berlalu lintas di tempatku ga tertib ya.. dan sejuta pertanyaan lainnya. Namun, setelah mengajukan bermilyar pertanyaan yang mungkin tak terjawab saat itu juga, sempatkan beberapa waktu luang untuk sekedar berusaha menjawab mengapa kita perlu mengemukakan pertanyaan-pertanyaan itu. Benarkah pertanyaan itu hanya sekedar untuk mewujudkan Negara sendiri sesuai dengan preferensi kita setelah melihat tempat lain? Apakah pertanyaan itu membawa kita turut menciptakan kondisi Negara yang lebih layak untuk kita tinggali tanpa harus merasa “tertekan” karena kalah dengan Negara lain? Atau jangan-jangan kita memang memilih pilihan mudah untuk mencari tempat yang lebih layak karena tidak mau repot untuk bersama membuat Negara ini lebih baik?

Apapun pilihan jawaban teman-teman, mohon jangan menjelek-jelek kan Negara Indonesia ini. Jikalau kalian enggan bergabung untuk mewujudkan Negara ini untuk menjadi lebih baik, silahkan simpan saja komentar negatif yang ada, tanpa perlu “menggembosi” semangat rekan-rekan yang berjuang dengan gigih demi melanjutkan hidup agar Negara ini semakin baik. Tidak ada yang mudah dalam hidup ini, namun kemungkinan untuk terwujdnya sesuatu yang lebih baik masih tetap terbuka selama kita mau berusaha dan membungkam keluh kesah yang ada.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kesan dan pesan nya. Jangan kapok dan sungkan untuk berkunjung kembali :)