18/11/2013

Silent reader

Selamat malam teman, kali ini tetiba saya ingat istilah silent reader. Silent reader biasa digunakan warga blog untuk menyebut pengunjung yang sekedar membaca tulisan dalam blog tanpa meninggalkan jejak berupa komentar. Pengunjung blog seperti ini pasti ada di setiap blog atau website yang mempunyai kolom komentar atau tidak. Meskipun pemilik suatu blog sudah sangat ramah (menulis himbauan pengunjung untuk meninggalkan jejak), kebanyakan pengunjung tidak melakukannya. Bisa saja karena setelah setengah jalan membaca tulisan, pengunjung beralih mencari tulisan yang lain dan tak lupa menutup tanda close di ujung jendela. Atau bahkan, mereka tidak punya kata-kata yang ingin dituliskan, contohnya saya. Saya sering menjadi silent reader blog-blog atau website yang kaya informasi. Hihihi,,, ya memang pengen baca aja. Namun tentu saja, meskipun saya menjadi silent reader, tulisan yang saya baca pasti membawa pengaruh bagi saya.


Sayangnya, meskipun para silent reader ini tidak meninggalkan jejaknya di kolom komentar, mereka tetap terdeteksi oleh statistik pengunjung blog/website. Bahkan, meskipun pendeteksi salah mengenali spam atau pengunjung bukan manusia (baca: robot), silent reader bisa juga ditemui penulis blog tersebut di tempat nyata. Misal, ketika seseorang menulis suatu topik (entah itu sangat penting, atau cuma cerita ga penting sehari-hari), kawan-kawan penulis yang tidak sengaja membaca tulisan tersebut akan berkomentar membahas topik yang ada. Hehe..  kadang kala silent reader tidak sepenuhnya benar-benar diam. Coba saja bikin satu artikel di blog dan tunggu salah satu/segerombol teman akan berkomentar secara lisan/di luar kolom komentar. :D

Nah, selanjutnya mari kita melompat ke arah lain. Jikalau selama ini ketika beban begitu terasa berat, doa-doa yang sepertinya belum terkabul, merasa tak ada yang memperhatikan, hidup seperti tak berguna, dsb…. Jangan-jangan kita terlalu menganggap dunia ini isinya cuma kita sendiri. Pun jikalau memang menyadari bahwa memang ada penghuni lain di dunia ini tapi beban hidup  masih terasa berat, itu seperti halnya kita mengakui “blog” kita hanya dikunjungi oleh berjuta “silent reader” saja. Padahal,  mungkin saja para “silent reader” kehidupan itu sebenarnya peduli pada kita tanpa perlu berkomentar di “kolom komentar”. Jika para silent reader dari blog kita bisa saja menyapa dan berkomentar atas tulisan kita di luar kotak komentar, tak menutup kemungkinan bahwa di sekeliling terdapat banyak teman dan kerabat yang tak terdeteksi ketika mendoakan kita, mendukung kita lewat gurauan dan humornya, kecerewetannya, atau bahkan kemudahan-kemudahan yang sebenarnya terlihat jelas tetapi gagal untuk dipahami indera kita – dari Dzat yang menciptakan mereka semua.

Akhir kata, saya ga keberatan “blog” saya dikunjungi oleh para silent reader. Bahkan, saya berterima kasih karena mereka telah mampir J


2 comments:

  1. kalo saya trmasuk pembaca yg suka tinggalkan jejak..
    Kdang di dunia nyata bentuk perhatian tak hrus melalui ungkapan

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah senang sekali sudah meninggalkan jejak di sini :)
      hehe iya.. lebih ke tindakan

      Delete

Terima kasih atas kesan dan pesan nya. Jangan kapok dan sungkan untuk berkunjung kembali :)